Dari ulasan sebelumnya dalam artikel POTENSI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI diketahui bahwa kita tidak tinggal di tanah “yang baik-baik saja” selamanya. Suatu hari bumi tempat kita berpijak akan melepaskan energinya. Maka dari itu mitigasi menjadi kebutuhan mendesak saat ini.
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).
Resiko bencana tersebut bisa berupa luka-luka, korban jiwa, dan harta benda. Untuk itu, masyarakat di wilayah rawan gempa perlu untuk memahami, mempelajari, menyiapkan, dan melatih diri sejak dini secara berkelanjutan dan berkesinambungan sebelum gempa terjadi.
Mitigasi tidak menjamin keselamatan namun mitigasi adalah bentuk ikhtiar manusia agar selamat dari bencana
PAHAMI potensi apa yang ada di wilayahmu? Apakah hanya berpotensi terhadap gempa ataukah juga berpotensi terhadap paparan tsunami.
Persiapan Mitigasi Mandiri
- Instal di Hpmu aplikasi info Kegempaan BMKG dan follow akun media sosialnya
- Instal di Hpmu aplikasi alarm sensor gempa realtime agar terbangun dari tidur saat terjadi gempa. Ulasannya baca disini ALARM GEMPA BUMI
Jika aplikasi ponsel menyulitkanmu gunakan alarm pintu. Cara kerjanya lihat disini Alarm Gempa Bumi
Jika aplikasi ponsel menyulitkanmu gunakan alarm pintu. Cara kerjanya lihat disini Alarm Gempa Bumi
Potensi Ancaman dalam Rumah
• Cek tempat tinggalmu mulai dari luar sampai dalam.
• Perbaiki genteng yang rapuh dan sudah rusak
• Perbaiki retakan di dinding atau tiang meski kecil
• Periksa setiap furniture, pajangan, jaringan listrik atau apapun yang dapat mengancam saat gempa
Tempat Bertahan Darurat
• Milikilah di rumah 2-3 meja yang terbuat dari bahan yang kuat dengan membeli atau memodifikasi meja yang ada (meja belajar/meja makan) agar meja dapat kokoh untuk tempat bertahan saat terjadi gempa
• Letakkan meja perlindungan ini disudut (T/L) dinding rumah yang mudah dicapai dari ranjang dan ruang keluarga. Jangan lupa taruh senter siap pakai dan pluit dibawahnya.
Selalu ingat meja inilah yang jadi tempat berlindung saat terjadi gempa dan tak memungkinkan untuk berlari keluar rumah
Di Tempat Kerja/Sekolah
Kamu mungkin tak punya “kuasa” untuk mengatur tempat kerja atau sekolahmu. Maka ajak teman-teman atau guru untuk membuat ruang yang “ramah gempa” seperti di rumahmu, beri mereka inspirasi untuk mitigasi.
Buatlah tempat bertahan sementara di dalam gedung seperti yang kamu buat di rumah dengan memodifikasi mejamu yang ada agar kokoh untuk tempat bertahan saat gempa.
Tempelkan sticker fosfor (Glow In The Dark) yang dapat bercahaya dalam gelap pada meja perlindungan |
Saat gempa terjadi, umumnya orang memilih lari keluar ruangan. Tetapi hal tersebut belum tentu merupakan pilihan yang bijak, karena gempa berlangsung sangat cepat. Karena itu penting untuk menyiapkan tempat bertahan darurat yang aman.
Lemari
Lihat lemari dan rak, jika ada banyak barang yang menumpuk diatasnya segera turunkan dan taruh di bawah. Jika tidak bisa, atur agar tumpukan yang berat dan mudah pecah berada di bawah dan yang ringan serta tidak mudah pecah ada di atas.
Tempelkan film/perekat/pelapis pada kaca lemari agar saat gempa besar terjadi kaca tidak pecah berhamburan. |
• Miringkan lemari ke arah dinding dengan memberi ganjalan
• Tempelkan bagian atas lemari ke sudut dinding dengan kait atau pasak besi.
Berilah ekstra pengaman pada benda yang tergantung di dinding atau di atas kepala (misalkan lampu gantung atau jam dinding).
Layout Kamar
Atur arah hadap lemari agar tidak menghadap langsung dengan ranjang dan jauh dari bangku.
Jauhkan lemari dari jalan menuju pintu keluar karena rawan menutup akses keluar.
Ranjang
Ranjang yang baik adalah yang memiliki kolong dibawahnya.
Sama seperti meja darurat, tambahkan penyangga yang kuat pada sisi dan tengah ranjang agar kokoh untuk tempat bertahan saat gempa dan sediakan senter siap pakai dan pluit di bawahnya.
Letakkan ranjang di sudut kamar, pastikan dinding kamar itu kuat.
Jauhkan ranjang dari jendela dan lemari.
Jauhkan rak atau pajangan dari ranjang.
Tempelkan sticker fosfor (Glow In The Dark) yang dapat bercahaya dalam gelap pada bagian bawah ranjang agar saat lampu padam pasca gempa dapat terlihat posisinya dan jadi petunjuk arah.
Pintu dan Jendela Kaca
Rencanakan 2 pintu utama di depan, samping, atau belakang rumah untuk evakuasi diri. Pintu harus mudah dibuka saat darurat. Gempa dapat membuat pintu atau jendela sulit dibuka. Maka saat terjadi gempa lebih baik berada di meja/kolong perlindungan.
Jika mengunci pintu dari dalam, jangan lepaskan anak kunci dari tempatnya. Biarkan menggantung di pintu agar mudah membuka saat terjadi gempa. Pastikan setiap pintu memiliki kunci cadangan dan simpanlah di bawah meja perlindungan.
Tempelkan film/perekat/pelapis pada kaca jendela di dekat pintu keluar agar saat terjadi gempa besar kaca tidak pecah berhamburan. Jauhkan lemari, rak, atau pajangan dari pintu keluar, karena rawan menutup akses keluar. Tempelkan sticker fosfor (Glow In The Dark) dekat pegangan pintu.
Rencanakan Titik Kumpul
Secara umum masyarakat yang tinggal di kota atau jauh dari sumber tsunami tidak memiliki titik kumpul pasca gempa besar yang disiapkan pemerintah. Oleh karena itu rencanakan titik kumpul secara mandiri sebelum gempa terjadi. Ajak keluarga dan tetangga membuat perencanaan ini agar saling tahu kemana harus menuju.
Titik kumpul ideal adalah :
- Aman dari likuifaksi, baca ulasannya disini Mitigasi Likuifaksi
- Lapangan luas yang cukup jauh dari bangunan bertingkat, tebing, jurang, pohon, dan tiang listrik
- Mudah dan cepat dicapai
- Jika rumahmu berada di gang sempit atau kiri-kanan jalan terdapat bangunan tingkat, lebih aman tetap berada di rumah.
Jalur Evakuasi Tsunami
Masyarakat pesisir yang tinggal di wilayah rawan tsunami umumnya memiliki peta rawan tsunami dan jalur evakuasi serta tempat pengungsian yang telah disiapkan pemerintah daerah setempat.
Download Peta di sini Peta Rawan Tsunami dan disini Peta Rawan Tsunami
Saat gempa Jepang 2011, banyak korban tsunami di perumahan, sekolah dan perkantoran di Wilayah Timur. Awalnya wilayah ini diperkirakan bebas tsunami berdasar hazard map. Tetap waspada selamatkan diri ke tempat tinggi.
PELAJARI
Pelajari apa yang sudah dipersiapkan lembaga kebencanaan di wilayahmu. Pelajari penerapannya di tempatmu, seperti di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Kemudian ikuti setiap simulasi yang dibuat dengan sungguh-sungguh, jika perlu lakukan simulasi mandiri.
Jika di tempatmu tidak ada info dan berada di wilayah yang landai, buatlah mitigasi mandiri, ajak keluarga. Setiap anggota keluarga harus mengetahui rencana mitigasi bencana dan terlibat dalam rencana evakuasi. Jangan lupa ajaklah tetangga dan warga kampung.
• Apakah wilayahmu berjarak kurang dari 3-4km dari bibir Pantai ?
• Jika ya, carilah perbukitan paling tinggi dan dekat di wilayahmu
• Pastikan kamu bisa berlari menuju puncak dalam rentang waktu 15 sampai 20 menit dengan membawa tas siaga
• Perhatikan apakah lokasi itu cukup untuk menampung warga sekitar saat evakuasi, apakah kamu yang paling dekat dengan lokasi daripada warga lain? Jika ragu cari alternati lokasi lainnya
• Jika tak ada perbukitan cari jalur evakuasi menjauhi pantai
• Atau pilihlah bangunan tinggi yang dapat bertahan pasca gempa
Bersambung
Mitigasi Gempa dan Tsunami