Pantai yang relatif aman dari gempa bumi disertai tsunami adalah pantai yang memiliki tebing yang tinggi atau pantai landai yang memiliki perbukitan yang mudah dijangkau.
Saat berwisata, baca dan pelajari rambu-rambu mitigasi evakuasi tsunami di pantai.
Jika tidak ada, carilah terlebih dahulu jalur evakuasi tercepat dan terdekat untuk menuju ke perbukitan atau bangunan tinggi.
Jika tetap tidak ada, tentukan jalan mana yang akan kamu pilih untuk evakuasi mandiri. Jalan harus mengarah lurus menjauhi pantai.
Jika tetap tidak ada, tentukan jalan mana yang akan kamu pilih untuk evakuasi mandiri. Jalan harus mengarah lurus menjauhi pantai.
Perhatikan jumlah pengunjung, hindari pantai yang padat wisatawan. Karena kepadatan akan berdampak pada sulitnya evakuasi.’
Jika terjadi gempa bumi besar, cek informasi BMKG. Skala min 6.5 dan episentrum berada di dekat palung maka sudah cukup untuk segera menjauhi bibir pantai, meski tak ada peringatan Tsunami. Jauhi saja tanpa membuat panik.
Ingat prinsip mitigasi 20-20-20
Artinya jika merasakan gempa selama atau lebih dari 20 detik,
segeralah evakuasi ke tempat tinggi minimal 20 meter
dalam waktu evakuasi maksimum 20 menit untuk tiba di lokasi
Atau jika tak ada tempat tinggi, berlarilah menjauhi garis pantai
Jamie Mc Lengley dalam sebuah workshop mengatakan :
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat hendaknya jangan menunggu aba-aba atau peringatan. Langsung saja menyelamatkan diri ke tempat ketinggian.
Setelah gempa masyarakat jangan berpatokan pada air laut karena ada kalanya gempa yang memicu tsunami tidak membuat laut surut.
Setelah terjadi gempa besar ( lebih dari 20 detik ), masyarakat segeralah mengungsi supaya tidak kehilangan waktu untuk menyelamatkan diri
Tak perlu membuat dokumentasi. keselamatanmu lebih mahal harganya.
Jika Kondisi Pantai Sepi
Usahakan memarkir kendaraan ditempat yang paling mudah dijangkau dan dekat ke arah akses pintu keluar.
Jangan bermain terlalu jauh dari lokasi parkir kendaraan agar mudah dituju saat evakuasi
Usahakan memarkir kendaraan ditempat yang paling mudah dijangkau dan dekat ke arah akses pintu keluar.
Jangan bermain terlalu jauh dari lokasi parkir kendaraan agar mudah dituju saat evakuasi
Jika Kondisi Pantai Ramai
Jangan gunakan kendaraan saat evakuasi tsunami karena akan memperlambat evakuasi
Bantulah pengunjung pantai yang sedang mengalami kepanikan. khususnya anak-anak dan orang tua.
Tanda-tanda Peristiwa Tsunami
- Gempa yang terjadi sangat kuat
Pusat gempa terjadi di laut, kedalaman kurang dari 60 km dengan magnituda minimum 7.0 dan jenis patahannya vertikal
- Gempa bisa terasa lemah tapi berdurasi sangat lama & berayun
Tanda-tanda Munculnya Tsunami Pasca Gempa
- Suara dentuman keras beberapa saat setelah gempa
- Air laut dan sungai di dekat muara mendadak surut
- Tercium aroma laut dan ikan yang cukup menyengat
- Terdengar suara gemuruh dari tengah laut
- Terlihat dinding air laut raksasa keputihan di tengah laut
- Burung-burung berterbangan dari laut mengarah ke daratan.
- Binatang akan cenderung menjauhi laut karena instingnya
Bertahan Dari Tsunami
- Tempat bertahan terbaik dari tsunami adalah Shelter Tsunami atau tempat pengungsian dan perbukitan.
- Jika lokasi ini tak sempat dicapai naiklah ke bangunan bertingkat setinggi mungkin atau ke atas pohon. Jika waktunya mencukupi, gunakan tali tambang untuk mengikat tas di pohon, tinggalkan tas siaga di bawah lalu panjatlah pohon
- Utamakan keselamatkan diri, bukan barang.
- Jika terseret gelombang tsunami, carilah benda terapung untuk digunakan sebagai pegangan.
- Berkaca dari peristiwa tsunami Krakatau di Selat Sunda pada tahun 2018 lalu, banyak yang selamat dalam kondisi terapung di tengah laut. Inilah alasan mengapa rompi pelampung, termasuk cermin kecil dan peluit penting dalam mitigasi tsunami.