Erupsi Gunung Galunggung, Sudah Masuk Siklus Letusan ?

Laporan dari Residen Priangan (Jawa Barat) bahwa Gunung api Galunggung ditutupi oleh hutan lebat. Tidak ada indikasi sebagai gunung berapi aktif (van Es, 1924).
Erupsi Gunung Galunggung Meletus
Namun… Juli 1822.
Galunggung mengirim sinyal bahwa dirinya aktif dengan membuat air Cikunir mendadak keruh dan berlumpur, tentu saja ini bukan fenomena alam biasa saat itu. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan air keruh tersebut bersuhu panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.

3 bulan kemudian pada 8 Oktober 1822, 
Galunggung bergemuruh sekitar jam 13.00 disusul semburan kolom asap raksasa hingga jam 17.00 yang menghitamkan langit Tasikmalaya, disertai hujan pasir panas kemerahan dan abu pekat yang menutupi wilayah Jawa Barat bagian timur.

Awan panas begulung ke Sungai Citanduy hingga jarak 16 km, hujanpun turun bercampur abu merusak lingkungan sejauh 40 km ke arah barat dan selatan Galunggung. 

12 Oktober 1822 banjir lahar dingin menyapu desa-desa di tenggara gunung. 4011 orang jadi korban dan menghancurkan 114 desa. Letusan ini kemudian tercatat mencapai skala VEI 5 ( Perbandingan : Merapi 2010 = VEI 4 ).

Sempat tertidur lagi selama 72 Tahun.
7-9 Oktober 1894, Galunggung kembali terbangun malam hari dengan menyemburkan awan panas, serta hujan abu 200 km barat laut Galunggung hingga mencapai Bandung, Cianjur dan Sukabumi disusul banjir lahar dingin pada 27 dan 30 Oktober. 

Letusan 1894 lebih kecil dari 1822, tak ada korban jiwa namun banjir laharnya menghancurkan setidaknya 50 desa, meruntuhkan 79 Rumah di wilayah barat dan selatan gunung akibat endapan jatuhan piroklastik (Fennema, 1896).

24 Tahun Kemudian.
Gempa mengguncang pukul 22.00 6 Juli 1918 disusul letusan yg menyebabkan hujan abu ke lereng selatan. 
Pada 19 Juli, muncul kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85 m dengan ukuran 560 x 440m (Neumann van Padang, 1951) yang kemudian dinamakan gunung Jadi

2 November 1979, gempa bermagnitudo 6.4 mengguncang Jawa Barat, disusul gempa yang sama pada 16 April 1980 (Priyantono et a1, 1980). Episentrum sekitar 100 km selatan Galunggung pada kedalaman antara 33 dan 65 km. 

Di lokasi ini, pelat subduksi berada di kedalaman 80 km, sedangkan di bawah Galunggung berada pada kedalaman 130 km (Hatherton & Dickinson, 1969).
 
64 tahun berlalu pasca letusan Juli 1918.
Pengamatan selama enam bulan sebelum April 1982
Menunjukkan tidak ada peningkatan kegempaan yang signifikan (Rasjid, 1982). Tidak juga menunjukkan perubahan atau peningkatan aktivitas fumarol. 

“Senyap” hingga 4 April 1982.

4 April 1982 Malam hari.
Tiba-tiba gempa mengguncang disekitar kawah Galunggung. Gempa pukul 22.00 ini mengejutkan penduduk di lereng Gunung. 

Tak menunggu lama, 4 Jam kemudian …
Pada 5 April pukul 02.00 dini hari terdengar suara dentuman keras disertai gempa yang membuat panik penduduk sekitar Kabupaten Garut dan Tasikmalaya. 

Asap hitam, pijaran api, dan kilatan halilintar bercampur guguran material mewarnai letusan pertama gunung Galunggung yang sebelumnya tidak terduga ini, mengingat pada penelitian tahun 1981 tidak ada tanda akan terjadinya letusan (Bronto, 1989:80).

Letusan Gunung Galunggung 1982 tercatat sangat besar dengan skala VEI 4. 31 ribu orang terpaksa diungsikan ke sekitar Kota Tasikmalaya yang memutih. Hingga pukul 16.00 abu letusan turut menyelimuti Kota Bandung.

Letusan 5 April ini menjadi awal dari drama erupsi mencekam yang berlangsung tiada henti selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Desa Cikaasah berjarak sekitar 6 km dari puncak Galunggung pun turut berguncang dalam rangkaian letusan gunung ini. 

Pusat Vulkanologi (1983) mencatat jumlah letusan sebanyak 61 kali. Dentuman bergemuruh dengan kilatan-kilatan api, dan bumbungan asap tebal ke udara. Lamanya fase erupsi Galunggung diakibatkan proses pembongkaran kubah lava yang bernama Gunung Jadi

Erupsi pada 17-19 Mei, dianggap sebagai "erupsi utama" dimana tinggi kolom letusan mencapai 30 km ke angkasa sedikit lebih rendah dari erupsi pada 13-19 Juli yang mencapai +/- 35 km. Itulah sedikit gambaran apa yang terjadi pada erupsi Galunggung 1982

Kembali pada pertanyaan awal, “Kapan letusan selanjutnya terjadi ?”
Naif jika saya menyebutkan angka tahun karena letusan gunung api hanya mungkin diprediksi melalui penelitian dan diawali dengan kemunculan tanda-tanda aktifitas terkininya. Namun …

Jika kita ingin meraba, hingga tahun 2022 ini Gunung Galunggung diketahui sudah terlelap selama 40 tahun. 

Sementara dalam catatan sejarahnya yang diketahui, 
periode dormansi yang lama (> 50 tahun) adalah 72 dan 64 tahun sementara periode pendek 24 tahun

Periode dormansi panjang diprediksi akan menghasikan erupsi yang besar.

Sekian.

Referensi
Penanganan Bencana Letusan Gunung Galunggungpada Tahun 1982-1983 
(G A Ariwibowo 2018)
VOLCANIC GEOLOGY OF GALUNGGUNG, WEST JAVA, INDONESIA
(Sutikno Bronto, 1989 )
vsi.esdm.go.id


Follow Jogja Uncover

Georitmus | MTGS

Seperti halnya di akun sosmed, di Blog ini kamu juga akan menemukan istilah Georitmus dan MTGS pada bagian menu.
  • Georitmus

    Grafik potensi.

  • Tanggal MTGS

    Kurun waktu potensi.

  • Mitigasi

    Persiapan dini.

  • Kesadaran

    Terciptanya masyarakat sadar bencana.

    SoraTemplates | Free Blogger Templates | Blogger