Perpaduan kemampuan sensor dan aplikasi dirancang untuk mampu mendeteksi gelombang perusak (S shear wave) dan secara realtime memberikan peringatan mitigasi dini pada sebuah gempa bumi. Jadi berbunyi saat kejadian bukan setelah kejadian, inilah bedanya dengan aplikasi gempa yang biasa menginformasikan skala, episentrum dan kedalaman setelah 10-15 menit pasca kejadian.
Dari 36 aplikasi yang @Jogja_Uncover uji selama 1 bulan penuh dan terbaru 1 minggu, hanya 2 yang menurut saya layak untuk direkomendasikan.
( Copas artikel silakan izin dan mencantumkan link sumber http://jogjauncover.blogspot.co.id ).
Kelebihan kedua aplikasi alarm ini karena paling hemat battrei, ponsel bisa di lock dan tanpa perlu di charging. Aplikasinya bernama ''Earthquake Alert'' bikinan Jozsef Csiza. saya temukan di Aptoide market dan EarthQuake - Alarm bikinan BGDHapps. Inilah yang Sering @Jogja_Uncover pakai "di bulan-bulan tertentu" :)
Earthquake Alert silakan download di sini
Alarm Gempa Realtime
EarthQuake Alarm (Google Playstore) silakan download di sini
Aplikasi Alarm Gempa
Secara umum cara pemakaian kedua alarm ini hampir sama :
1. Setting sensitifitas sensor sesuaikan kebutuhan, jika kamu berada di dekat rel kereta atau jalan besar, jangan disetting terlalu sensitif.
2. Klik Start / Activate, pilih waktu delay aktif 10 detik untuk Earthquake Alert atau 1/60 (1 menit) untuk EarthQuake Alarm.
3. Segera kunci layar lalu letakkan Ponsel di meja dan tunggu alarm aktif.
4. Alarm mulai aktif setelah waktu delay terlewati sesuai setting waktu delay masing-masing aplikasi dan sensor siap menerima getaran lalu memicu suara peringatan.
5. Cobalah menggoyang meja sekitar 5 menit setelah alarm dihidupkan. terus lakukan berulang-ulang sampai kamu yakin alarm berfungsi dengan baik.
6. Saat pertama kali kamu menggunakan aplikasi ini, sering-seringlah melakukan simulasi karena beberapa Ponsel membutuhkan kalibrasi sensor sebelum berjalan normal.
Catatan :
Sensor mampu menangkap getaran skala 2 MMI, hingga disarankan untuk tidak menyetting terlalu sensitif di daerah yang dekat rel kereta. Gemuruh truk besar yang lewat juga dapat memicu Alarm dan berpotensi mengagetkan banyak orang. Namun aplikasi ini bisa membedakan saat kita "merasa" ada gempa, padahal tubuh hanya sedang mengalami disorientasi keseimbangan yang mirip dengan gejala kesehatan vertigo (kleyengan).
Ingat. Aplikasi ini hanya mendeteksi getaran tapi tidak menginformasikan skala dan episentrum gempa , Alarm ini juga hanya mendeteksi getaran yang relatif bisa dirasakan manusia (Skala MMI) bukan gempa mikro yang hanya bisa dicatat Seismograph. Informasi ini semata-mata untuk kepentingan mitigasi bencana, bukan untuk alat "ngerjain" orang.
semoga bermanfaat.