Objek Wisata Candi Borobudur maha karya arsitektur yang dibangun era mataram kuno yang telah umum dipahami bahwa candi ini berdiri dengan segala misteri kerumitan teknologinya. Namun walau kolosal Borobudur bukanlah satu-satunya bangunan kerajaan mataram kuno yang mengadopsi "teknologi canggih". Pengungkapan teknologi ratusan Candi di Nusantara memang belumlah selesai, namun beberapa contoh berikut cukup mewakilinya.
Menurut ilmuan, Nenek moyang kita era kerajaan mataram kuno telah membuat berbagai macam peninggalan sejarah dengan teknik canggih. Objek Wisata Candi Prambanan misalnya, telah mengadopsi sistem teknologi tingkat tinggi. dibangun ± tahun 850an (prasasti Siwagrha th 856 M). Rovicky (Ahli Geologi Indonesia) dalam blog dongeng geologinya menyebutkan, desain sistem pengairannya yang tidak menyebabkan genangan membuat ilmuan Jerman pernah terkagum-kagum. Pada waktu dibuatnya Prambanan maupun Borobudur bangsa Jerman masih "europe still within dark ages" lanjut beliau.
Konstruksi candi Prambanan juga dibangun untuk tahan gempa, cukup stabil layaknya dibangun diatas pasir yang mampu meredam getaran gempa. Meski Candi ini rusak saat gempa bumi Jogja 2006 namun tidak sampai runtuh atau amblas. Terbukti, Majalah berbahasa dan beraksara Jawa "Kajawen" edisi tahun 9 Oktober 1937 pernah melaporkan fenomena alam di Prambanan, saat gempa bumi 7.2 SR tahun 1937 tersebut, warga melaporkan fenomena tanah yang merekah kemudian menyemburkan pasir setinggi 1 meter di dekat komplek candi.
Candi Prambanan jelas kalah besar dibanding Borobudur tapi tak berarti candi ini kalah rumit pembuatannya. Berbentuk ramping dengan tinggi 47 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur yang berundak menyerupai Piramida. Jika perlantai gedung modern adalah 4 meter, maka tinggi Prambanan setara dengan Apartemen berlantai 12-14. Bayangkan bangunan yang tersusun dari batuan bisa berdiri menjulang tinggi tanpa bahan perekat semen dan bisa berdiri kokoh, setara dengan Indoluxe Hotel Jogja 15 lantai, Jogja City Mall 14 lantai atau Grand Aston Hotel 10 lantai.
Objek Wisata Candi Ijo juga, Arsitekturnya telah menerapkan teknologi terasering, sistem drainase dan kemampuan bertahan dari Gempa Besar. Teknologi ini terbukti bisa mempertahankan candi terhadap puluhan kali gempa bumi dekat patahan Opak.
Kontruksi trapesium bolak-balik yang mempunyai model knock (pen) membuat bangunan Borobudur menjadi sangat kokoh. Teknologi ini juga ada di Objek Wisata Candi Sewu, sistem batu kunci menjadi salah satu sistem dalam penyusunan Sewu. Gempa bumi tahun 2006 pernah menguji kekokohan dari bangunan candi. Dengan adanya sistem pen lepas bulat, yang berada pada kaki candi Sewu membuat bangunannya bergerak sesuai dengan getaran gempa yang terjadi.
Mataram dan Astronomi
Desain candi Sewu yang membentuk Mandala Wajradhatu (Perwujudan alam semesta dalam kosmolgi Budha Mahayana) dan adanya bagian relief Candi Borobudur yang berkaitan dengan astronomi menjadi gambaran bahwa masyarakat era kerajaan Mataram kuno memang mengenal ilmu pengetahuan Astronomi. Pawon - Mendut - Borobudur bahkan dibangun mengikuti perhitungan matematis kelurusan rasi orion.
Candi-candi ini dibangun jauh sebelum bangsa Kamboja membangun Angkor Wat dan sebelum Eropa membangun situs-situs megahnya. Tentu tak hanya candi-candi tersebut yang dibangun dengan teknologi tinggi, puluhan peninggalan sejarah lainnya masih menyisakan misteri terkait teknologinya.
Bagaimana dengan kecanggihan situs gunung Padang yang pernah membuat anggota TNI merinding dan ilmuan tercengang?! Silakan Googling. Candi Borobudur secara Arsitektur memang hebat, tapi kalah "canggih" dengan temuan "rolling stone" di situs Gunung Padang, yang telah lahir terlebih dahulu ribuan tahun silam. Intinya, Borobudur bukanlah satu-satunya bangunan yang mengadopsi "teknologi canggih". Borobudur dibangun oleh peradaban hebat manusia era kerajaan mataram kuno dalam konteks perhitungan matematis ilmiah, sama seperti candi-candi lainnya. Inilah bukti tingginya peradaban nenek moyang di masa lalu.
Teknologi Candi Borobudur Prambanan Sewu dan Ijo
Baca Juga :
- - - - - - - - - -
Dukung Jogja Uncover
agar terus berkembang dengan donasi
GOPAY | DANA | LinkAja | OVO
lewat link
SAWERIA
Tags
Candi,
Kerajaan Mataram