Lagi mentok alias malas dengan antrian artikel yang belum juga terposting di blog, tetiba seorang teman mention dengan pertanyaan misteri di Yogyakarta yang cukup menarik. @LiyamRie : " kok wilayah Sedayu aura nya kuat banget ? Terutama yang Universitas Mercu Buana ".
Mmm... mendengar nama Sedayu, ingatan saya langsung tertuju ke dusun Kemusuk dan mantan Presiden kita bapak Soeharto. Tema yang cukup menarik untuk diulas disaat kegalauan hati dan jari yang lagi stag dengan antrian artikel berjudul " Tsunami Jawa ", " Mahasiswa Jogja dan Keruntuhan Friendster " termasuk 6 artikel lainnya yang belum kelar ditulis itu.
Mention @LiyamRie kemudian berlanjut dengan cerita misteri yang dikirim via DM ke @Jogja_Uncover. Berikut cuplikannya ...
Ini terjadi udah lama, pertama kali datang ke Mercu Buana Yogyakarta. Baru masuk gerbangnya udah gak enak banget auranya, tapi harus gladi resik buat seminar hari berikutnya. Banyak disana yang sliweran, biasanya tak cuekin yang penting gak ganggu. Tapi sejak dari lantai atas ruang seminar sampai kamar mandi bawah masjid, sosok itu deketin terus, baru sekali lihat yang seperti itu.
Gede min, lebih gede dari gedungnya, mirip penampakan Buto Ijo kali ya. Ngikutin aku terus dan gerakannya tuh merangkul kenceng banget, geger deh gara-gara aku teriak kenceng. Alhamdulillah dibantuin sama bapak yang memang pintar dalam hal itu. Katanya aku auranya terlalu terbuka, malah disuruh mendalami, hihihi...
Pas hari H-nya juga sempet geger gara-gara lantai seminar tiba-tiba njeblug sendiri. Sempat dikira gempa karena kenceng banget getarannya, keramiknya pada terangkat ke atas, lepas dari tanah.
Nah, nah, nah... Saya mendadak ingat dengan cerita misteri ibu kantin kampus saya dulu yang tinggal di Sedayu. Oke... dari cerita diatas, kita sebut saja wilayah ini aura misteri, mistis atau mistiknya begitu kuat. Cerita misteri suatu wilayah biasanya berhubungan erat dengan sejarah masa lalu (Walau kadang tak selalu).
Untuk menjawab pertanyaan, mengapa wilayah sedayu auranya kuat banget? Terutama di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Maka ada baiknya kita mencari tahu sejarah yang ada di daerah ini dan mungkin sedikit bisa menyingkap.
Kampus I Universitas Mercu Buana Yogyakarta berada di Jl Wates Km 10 desa Argomulyo, kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Argomulyo sendiri adalah nama desa yang diambil dari kata argo artinya bukit dan mulyo artinya mulia.
Nama itu tidak lepas dari kondisi tanahnya. Bagian utara jalan raya bertanah subur, sedang bagian selatan berbukit. Di wilayah dan sekitar Argomulyo terdapat beberapa tempat penting yang mungkin berhubungan dengan misteri di Kampus I Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Berikut diantaranya...
Kemusuk
Awalnya saya hanya kenal Sedayu karena keberadaan dusun Kemusuk. Di dusun inilah, mantan presiden kedua Indonesia bapak Soeharto dilahirkan. Kemusuk menjadi saksi atas kekejaman Belanda pada Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta.
Saat itu Belanda memburu Soeharto ke desa Kemusuk sekitar pukul ± 15.00 WIB pada 8 Januari 1949 hari Jumat Kliwon. Setiap pemuda yang ditemukan Belanda ditembak mati. Pada hari operasi "pembersihan" tersebut 23 orang pemuda menjadi korbannya.
Kemudian peristiwa pembantaian ini kembali terulang pasca Serangan Umum 1 Maret 1949 saat Belanda mengepung Desa Kemusuk yang memakan korban 202 jiwa. Artinya total korban jiwa ada 225, jumlah yang tak sedikit tentunya.
Diantara 225 korban itu terdapat 62 orang anggota Brimob serta R. Atmoprawiro, ayah kandung Probosutedjo dan ayah tiri Soeharto. R. Atmoprawiro ditembak Belanda tepat di kepala saat sedang berlari di pematang sawah menghindari kepungan Belanda. Tragedi Kemusuk terekam dalam bangunan monumen Setu Legi di Desa tersebut.
Bukit Pule
Dahulu bukit ini terkenal angker, dan konon dari cerita warga diyakini ada penunggunya berupa sosok raksasa. Kemudian bukit Pule dibersihkan untuk komplek pemakaman keluarga dekat Soeharto. Di bukit ini dimakamkan Ny Sukirah Atemopawiro (Ibunda Alm Soeharto) yang meninggal pada tahun 1946, sedangkan makam ayahnya berada di Makam Sikepuh, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul atau 1 kilometer sebelah seletan makam ibunya.
Gua Payaman
Masih dikawasan Sedayu, terletak di Kepuhan RT 11, Argorejo. Goa ini ada 2 yaitu goa Payaman Wadon dan Payaman Lanang. Menurut cerita dari Bapak Sastro Jumadiono (juru kunci) ) di dalam Goa ini pada abad 15 Masehi pernah dijadikan tempat persembunyian, pertapaan dan tempat tinggal sampai wafatnya Prabu Kerta Bumi atau Brawijaya V dengan putranya yang bernama Raden Panekti beserta cantriknya.
Prabu Brawijaya V adalah raja terakhir Kerajaan Majapahit versi naskah-naskah babad dan serat, yang memerintah sampai tahun 1478. Tokoh ini nyata dan sangat legendaris. Ia sering dianggap sama dengan Bhre Kertabhumi, yaitu nama yang ditemukan dalam penutupan naskah Pararaton.
Keberadaan 5 buah makam yang tersusun berjajar dari timur ke barat disekitar goa tepatnya di sebelah timur gua Payaman, diyakini sebagai makam dari Brawijaya V dan putranya serta 3 orang cantriknya tersebut. Selain itu Pangeran Diponegoro pada masa perang Jawa diceritakan juga pernah bersembunyi di goa ini, saat kediamannya di Tegalrejo Yogyakarta diserang oleh para tentara Belanda.
Situs Bakal Poh
Berada di Dusun Bakal Pokoh, Desa Argodadi, Sedayu. Situs ini terletak 100 m di sebelah timur kali Progo, dan berada di pekarangan milik R Ng. Dwijo Siswoyo. Situs ini terdiri dari tiga bagian yaitu : bekas masjid, bekas pemukiman dan pemakaman kuno.
Dari cerita sejarah di atas, artinya wilayah Sedayu sudah memiliki histori sendiri sejak abad 15 atau sangat mungkin jauh sebelum itu, hingga cukup wajar banyak menyimpan aura misteri di dalamnya. Namun apakah cerita @LiyamRie memang benar berhubungan dengan sejarah tersebut?! Wallahu'alam.
Punya cerita misteri di Yogyakarta juga?! yuk share... kita ulas bareng-bareng :) :*
Beranda
›
Kampus Jogja
›
Misteri
›
Misteri di Yogyakarta
›
Misteri Jogja
›
Asal Usul Aura Misteri di Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Asal Usul Aura Misteri di Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Baca Juga :
- - - - - - - - - -
Dukung Jogja Uncover
agar terus berkembang dengan donasi
GOPAY | DANA | LinkAja | OVO
lewat link
SAWERIA