Bosan dengan wisata Jogja itu-itu aja? pantai, gunung, air terjun, goa udah semua. Mungkin kamu bisa coba wisata alternatif nostalgia rumah tua di dalam kota Jogja atau di kawasan wisata Kaliurang Merapi. Wisata alternatif ini lebih cocok dinamai wisata arsitektur zaman dulu, dimana kamu bisa merasakan romatisme nostalgia selama menginap disini. Berikut pilihannya :
Hotel dan Penginapan di Jogja untuk Wisata Rumah Tua
Mustokoweni The Heritage Hotel Jogja.
Alamat terletak di sebelah utara Tugu Jogja, setelah perempatan Tugu terus melewati perempatan ke arah Jl AM Sangaji No 72 Jogja. Hotel Mustokoweni Jogja merupakan bangunan rumah tinggal berumur tua bergaya arsitektur Indische - Jawa dan difungsikan sebagai Hotel sejak tahun 1977.
Dibangun oleh Madame Oemi Salamah Prawironegoro ± tahun 1920-an, beliau seorang musisi dan fashion desainer (1902-1977) dan kini dimiliki Ibu Larasati Suliantoro Sulaiman. Sebelum menjadi The Heritage Hotel, rumah tua ini pernah dipakai untuk Sekolah Akademi Musik Indonesia.
Guest House Griya Sastrowardoyo Jogja.
Kawasan Jetis Jogja memang banyak didirikan bangunan-bangunan dan sekolah bargaya Indische. Selain Hotel Mustokoweni terdapat pula rumah tua bekas kediaman Prof Mr Sunario Sastrowardoyo atau Kakek Dian Sastro Wardoyo, rumah tu ini telah turun temurun dikelola sebagai penginapan oleh keluarga Dian Sastrowardoyo.
Jika Anda suka wisata nostalgia dengan menginap di Hotel Jogja, tempat ini layak menjadi pilihan penginapan. Guesthouse terletak di sebelah Selatan Mustokoweni Hotel sangat dekat alamat di Jl AM Sangaji No 60, Griya ada di sebelah kiri jalan. Dapat di capai kurang lebih 10 menit menggunakan taksi dari Stasiun Tugu.
Ndalem Suratin Guest House Jogja.
Bangunan tua Jogja bernuansa Tempo Dulu di tengan kota. Ndalem Suratin adalah sebuah penginapan tua dengan konsep Indonesia jaman Belanda Indische-style yang nyaman dan asri. Didirikan sekitar tahun 1930an oleh pendiri PSSI, Ir. Soeratin Sosrosoegondo, yang juga seorang arsitek terkenal pada masanya.
Homestay Indraloka Jogja.
Rumah tua ini dibangun pada tahun 1930 oleh Van der Vin. Pada tahun 1960 dibeli oleh Moerdiyono Danoesastro, dan mulai tahun 1970 dipergunakan sebagai homestay. Rumah yang menghadap ke arah selatan ini mempunyai arsitektur yang sangat unik didesain dengan perpaduan bangunan tradisional dan Eropa. Sempat direnovasi sekitar tahun 2005.
Alamat berada di jalan Kaliurang Barat, Hargobinangun, Pakem, Sleman. Bangunan tua yang merupakan perpaduan arsitektur lokal dengan pengaruh Indische dan sering disebut jengki. Tahun 1948 presiden Sukarno pernah menginap di sini, saat penyelenggaraan Konferensi Tiga Negara (KTN) terdiri dari negara Australia, Belgia, dan Amerika.
Di beli oleh Alm. H. Digdo Sudarmo (NV Baker) tahun 1946 dan diwariskan pada anaknya. Bangunan sejak awal berfungsi sebagai penginapan atau wisma yang bertahan sampai sekarang.
Wisma Kaliurang.
Bangunan tua ini dimiliki oleh Samuel Sugito setelah 1978, sebelumnya dimiliki Lamayer seorang warga negara Jerman. Disini juga acara KTN (Komisi Tiga Negara) pernah digelar.
Vogel Youth Hostel Kaliurang.
Masih berada di kawasan wisata Kaliurang, alamat di Jl Astamulya 76 Hargobinangun, Pakem, Sleman. Bangunan tua ini dikelola oleh pemiliknya Christian Awuy sejak 1983, bergaya arsitektur Indis dengan perpaduan dari unsur-unsur budaya Barat terutama Belanda dan budaya Indonesia khususnya Keraton Yogyakarta. Vogels Hostel terkenal sebagai youth Hostel yang sering digunakan sebagai penginapan di kalangan para backpacker.