Dari data yang diperoleh @Jogja_Uncover dari akun twiter @Gempa_Tsunami dan rilis sementara 17 Februari oleh BMKG Jawa Timur, tercatat 30 lebih Gempa Jawa Timur dengan episentum sekitar Madiun, Bojonegoro dan dominan di wilayah Ngajuk. Terus berlanjut sejak 14 Februari 2016 dini hari hingga artikel ini dibuat pukul 07.00 WIB 17 Februari 2016. Gempa bumi tersebut berskala antara 2-3 magnitido. Fenomena apa sebenarnya yang telah terjadi?
Rangkaian aktivitas gempa bumi dengan magnitudo kecil, relatif minim dirasakan warga setempat. Namun frekuensinya sangat rapat dan berlangsung dalam waktu cukup panjang (berhari-hari) di suatu kawasan. Gempa bumi ini bukanlah aftershocks dari produk gempa utama berskala besar, alias bertipe sendiri.
Inilah yang biasa disebut oleh ilmuan kegempaan dengan istilah " Gempa bumi Swarm ". Gempa bumi Swarm atau kerumunan aktifitas micro seismic biasanya memang hanya memiliki magnitudo atau kekuatan sekitar 2-3, sehingga tidak akan merambat jauh.
Aktifitas ini menunjukkan adanya sesar atau patahan aktif di darat sekitar Nganjuk Jawa Timur yang sedang berproses melepaskan tegangan pada batuan yang berlangsung terus-menerus karena karakteristik batuannya rapuh. Hal ini terus terjadi bisa berhari-hari atau berminggu-minggu hingga tegangan yang tersimpan dalam batuan berakhir, tanpa disertai kenaikan skala magnitudo besar.
Gempa bumi "Swarm" umumnya terjadi akibat aktifitas vulkanik, yang mengalami medan tegangan berkaitan dengan desakan magmatik. Tapi tak jarang juga karena mekanisme tektonik lokal yang tak berhubungan dengan gunung Api. Yaitu di kawasan dengan karakteristik batuan yang rapuh sehingga mudah terjadi fractures (retakan) atau akibat batuan penyusunnya yang bersifat heterogen.
Berdasar catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang diolah @Jogja_Uncover diketahui bahwa gempa bumi bertipe "Swarm" bukanlah fenomena langka atau aneh di Indonesia, hanya saja hal ini jarang diketahui umum. Di Halmahera Barat (Jailolo dan sekitarnya) pernah terjadi 1000 lebih gempa bumi Swarm dengan kekuatan kurang dari 5 Skala Richter, pada November-Desember 2015 lalu.
Bulan Februari 2011 di Kampak, Trenggalek, yang juga masuk wilayah Jawa Timur pernah terjadi serangkaian gempa bumi berkekuatan kecil berlangsung terus-menerus. Kekuatan gempa bumi berkisar antara 2 sampai 4 Skala Richter. Gempa-gempa ini dilaporkan oleh penduduk dan sudah diteliti sebagai penelitian awal oleh BMKG.
Selain di daerah Kampak Jawa Timur dan Halmahera Barat, Gempa bumi swarm juga pernah terjadi di Lampung. Pada bulan Juni 2006 di daerah Kemiling, Bandar Lampung. Hampir setiap hari wilayah Sumatera ini diguncang gempa bumi swarm, yang episentrumnya berada di Gunung Betung dan sekitarnya.
Tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan aktifitas Gempa bumi swarm dengan episentum sekitar Madiun, Bojonegoro dan dominan di wilayah Ngajuk Jawa Timur ini. Karena gempa jenis swarm sangat minim memberikan kejutan di masa depan kecuali ada aktifitas tipe lain yang terjadi. Lebih baik masyarakat menanggapi dengan menguatkan pemahaman mitigasi gempa untuk persiapan, karena kita tinggal di pulau Jawa yang memang memiliki kerentanan gempa bumi darat dan laut. Sekian @Jogja_Uncover
Beranda
›
Gempa Bumi
›
Gempa Jawa Timur
›
Gempa Nganjuk
›
Fenomena Aneh Gempa Bumi Swarm di Darat Nganjuk Jawa Timur
Fenomena Aneh Gempa Bumi Swarm di Darat Nganjuk Jawa Timur
Baca Juga :
- - - - - - - - - -
Dukung Jogja Uncover
agar terus berkembang dengan donasi
GOPAY | DANA | LinkAja | OVO
lewat link
SAWERIA