wikitravel |
Keberadaan Pantai Wisata Ngobaran tak bisa lepas dari sejarah Dusun Gubukrubuh, Getas, Playen, Gunung kidul yang dulu berupa hutan lebat tempat pelarian Prabu Brawijaya V bersama pengikutnya. Saat itu Prabu Brawijaya V dikejar Raden Patah yg menginginkan sang Ayah menjadi Muslim.
Raden Patah kemudian berhasil mengepung gubuk peristirahatan Prabu Brawijaya V bersama pasukannya di Getas, Playen. pasukan Prabu Brawijaya V menyerah dan menjadi pengikut Raden Patah, sedangkan sang Prabu Brawijaya V berhasil meloloskan diri, di gubuk itu Atas nasihat Raden Patah, pasukan Prabu Brawijaya V yang tertangkap masuk agama Islam.
Sejak itu, daerah tersebut diberi nama Dusun Gubukrubuh, yang diambil dari kata gubuk yaitu tempat mereka pertama kali melaksanakan Shalat. kata rubuh / “runtuh” secara fisik sebagai rubuhnya badan pada saat shalat dari posisi berdiri ke posisi rukuk, kemudian ke posisi sujud, dan secara batin, rubuh diartikan runtuhnya iman atau keyakinan mereka dari keyakinan agama Hindu menjadi keyakinan agama Islam.
Prabu Brawijaya V yang berhasil melarikan diri ke pantai selatan Gunung kidul, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan membakar diri. Karena seluruh tubuhnya terbakar, masyarakat setempat lalu menyebut pantai Wisata itu dengan nama Pantai Ngobaran (kobar atau kobong). Di puncak bukit karang yang berada di sekitar pantai terdapat sebuah kotak batu yang berada di depan rumah joglo dikelilingi pagar kayu abu-abu. Konon menurut cerita kotak batu tersebut merupakan tempat Prabu Brawijaya V membakar diri.