Suara drumband yang sering terdengar di kota Jogja sudah lama menjadi Urban Legend dengan berbagai macam mitosnya dan jadi salah satu Misteri di Jogja. Suara misteri drumband ini sudah terdengar sejak puluhan tahun lalu konon dari tahun 1980an.
Menurut catatan, suara drumband terdengar dini hari, jelang matahari terbit dan sore hari menjelang Magrib. Berikut beberapa kutipan penting tentang suara drumband :
- Suara pernah terdengar di daerah Kentungan jalan Kaliurang
- Alunan drumband terdengar di wilayah bantaran kali Code
- Orang-orang yang coba melacak arah suara kebingungan karena suaranya yang berpindah-pindah
- Sri Sultan Hamengkubuwono X perti yang dilansir detik 9/1/2014 mengatakan belum pernah mendengarnya
Ada mitos bagi pendatang atau perantau di Jogja yang mendengar Suara drumband ini, yaitu hatinya tidak akan terpisah lagi dengan kota Jogja, selalu terkenang dan jika pergi kelak akan kembali lagi ke Jogja.
Suara drumband sendiri bukanlah mitos dan memang fakta, namun sumber suara inilah yang banyak memunculkan versi dan dianggap sebagai misteri :
1. Suara berasal dari genderang perang prajurit Nyi Roro Kidul yang sedang menuju gunung Merapi dari laut selatan melewati bantaran kali Code atau sebaliknya
2. Berasal dari genderang pasukan gaib penjaga wilayah keraton Yogyakarta yang tidak tampak oleh kasat mata
3. Berdasarkan laporan wartawan Detik, suara berasal dari latihan Drumband ±300 orang taruna Akademi Angkatan Udara di Maguwo
Hal berbau misteri tentu tak dapat dikupas dalam artikel kali ini, maka poin 3 (Latihan AAU) yang lebih ilmiah akan jadi pilihan. Berikut analisa @JogjaUncover. Simak... ( Copas harap cantumkan link sumber http://jogjauncover.blogspot.co.id/ )
Suara Drumband yang dimainkan 300 orang bisa melampui suara 70 dB dan sanggup mencapai Intensitas bunyi pada kisaran 80 -100 dB. Bunyi ini dapat terdengar dari jarak antara 4-5 km pada malam yang senyap.
Jika suara berasal dari Latihan AAU di dekat Bandara maka dalam kondisi normal, bunyi akan terdengar hingga radius di kampus UPN Ringroad Utara, Jalan Gejayan, Jalan Veteran dan Banguntapan dalam intensitas yang rendah 10-20 dB.
Lalu yang jadi pertanyaan, mengapa ada warga kota Jogja yang mendengarnya hingga sampai wilayah Keraton Yogyakarta di dekat Malioboro, bantaran kali code dan radius yang lebih jauh lainnya ? Bahkan hingga Kentungan jalan Kaliurang Km 7 yang berjarak 8 km dari AAU. Dan mengapa warga yang menelusuri suaranya kebingungan karena suara seakan berpindah-pindah ? Simak terus...
Bunyi pesawat mencapai ± 120-150 dB. Namun bunyi Drumband bisa terdengar lebih luas karena menghasilkan gelombang lebih besar di udara. Disebelah Tenggara berjarak 7 km dari AAU terdapat dinding Pegunungan yang membatasi wilayah dataran tinggi Gunung Kidul.
Pegunungan ini diyakini menciptakan efek pantulan yang menyebabkan penundaan waktu (delay line) sehingga bunyi seakan berpindah. Disamping pengaruh angin, dinding Pegunungan juga berfungsi menciptakan efek resonansi. Efek ini dapat menyebabkan bunyi drumband semakin meluas hingga maksimum jarak 5 km bertambah dari sumber suara dan terdengar sampai bantaran Kali Code. Laporan seorang teman yang mendengar suara Kereta di tengah malam hingga mencapai Kaliurang km 14 makin memperkuat teori "efek resonansi" dan "delay line" ini.
Admin bukan ahli Fisika, hanya mengingat-ingat pelajaran SMP. Analisa ini tentu banyak kekurangannya, silakan buat teman-teman yang lebih faham untuk mengkoreksi atau melengkapi. Semoga analisa ini bisa menjawab fenomena suara drumband yang sering terdengar di kota Jogja dan tak lagi menjadi Misteri di Jogja. Sekian
Analisa Ilmiah Misteri Suara Drumband di Kota Jogja
Baca Juga :
- - - - - - - - - -
Dukung Jogja Uncover
agar terus berkembang dengan donasi
GOPAY | DANA | LinkAja | OVO
lewat link
SAWERIA
Tags
Kota Jogja,
Misteri